Kamis, 04 Juni 2009

StruktuR Data Modul 08


MODUL 8

FIFO (First In First Out)

 

            FIFO adalah suatu metoda pembuatan Linked List dimana data yang masuk paling awal adalah data yang keluar paling awal juga. Hal ini dapat dianalogikan (dalam kehidupan sehari-hari) misalkan saat sekelompok orang yang datang (ENQUEUE) mengantri hendak membeli tiket di loket.

Jika Linked List dibuat dengan metode FIFO, maka terjadi penambahan/Insert simpul di depan.

 

PROCEDURE INSERT

Procedure INSERT(elemen:TipeData);

Var Now:Point;        

         Begin

             New(Now);

             If head = nil then

                     Head:=now

             else

                     Tail^.next:=now;

             Tail:=Now;

              Tail^.next:=nil;

               Now^.isi:=elemen;

End;  




Procedure dan Function Linked List Lainnya

            Selain procedure insert di atas, pada linked list juhga terdapat procedure serta function lainnya.

            Di bawah ini diberikan procedure-procedure serta function umum dalam aplikasi Linked List.

v      Create : Membuat sebuah linked list yang baru dan masih kososng. (ket: procedure ini wajib dilakukan sebelum menggunakan linked list)




 

v      Delete Now : Menghapus elemen yang ditunjuk oleh now. Jika yang dihapus adalah elemen pertama dari linked list(head), maka head akan berpindah ke elemen berikut.

Procedure DeleteNow;

Var x : point;

      Begin

                  If now<>head then

                     Begin

                        x:=head;

                        while x^.next<>now do

                              x:=x^.next;

                        x^.next:=now^.next;

                      end

                  else head:= head^.next;

                              dispose(Now);

                  Now:= head;

      End;

 

 

v      Delete Head : Menghapus elemen yang ditunjuj head. Head berpindah ke elemen sesudahnya.

 

Procedure DeleteHead;

   Begin

      If head<>nil then

        Begin

           Now:=head;

           Head:=Head^.next;

           Dispose(Now);

           Now:=Head;

      End;

   End;



 

v      Clear : Untuk menghapus linked list yang sudah ada.wajib dilakukan bila ingin mengakhiri program yang menggunakan linked list. Jika tidak data-data yang dialokasikan ke memori pada program sebelumnya akan tetap tertinggal di dalam memori.

Procedure Clear;

 Begin

  While head <> nil do

     Begin

        Now:=head;

        Head:=head^.next;

        Dispose(Now);

     End;

 End.

 

 

Latihan Soal beserta jawaban (Listing Program) dan penjelasan

Buatlah sebuah program untuk mendeteksi password/ kata sandi. Gunakan metode single linked list. Jika passwordnya benar, program akan selesai, jika salah maka user akan diminta memasukkan password kembali. (passw.pas)



 

Jawaban :

Uses crt;

Type

  Point  = ^Rec;

  Rec    = record          

                   Isi : char;

                   Next : point;

                 End;

Const

  Password = ‘pascal’; {password yang harus dimasukkan}

Var

  i                                 : byte;

  Tekan                         : char;

  Passwd                      : Boolean;

  Head, Tail, Now         : Point;

 

 

Procedure Create;

 Begin

            Head:=nil;

            Tail:=nil;

 End;

Procedure Push(isi:char);

Var Now:point;

 Begin

            New(now);                   {membuat simpul baru}

            If Head=Nil then           {mendeteksi simpul awal}

            Begin

              Head:=Now;

              Tail:=Head;

            end else

            begin    {menyambung simpul yang baru pada simpul yang sudah ada}

              Tail^.next:=Now;

              Tail:=Tail^.Next;

              end;

            Now^.isi:=isi; {mengisi simpul yang baru}

            Now^.next:=Nil;

 end;

Function Check:Boolean; {function untuk mencheck input}

Var Temp : string[15];

 Begin

 Temp:=’ ‘; Now:=Head;

 While Now <> nil do

            Begin

              Temp:=temp + Now^.isi;

              Now:=Now^.next;

            End;

 If temp <> Password then check:=False;

 End;

Procedure BuatBingkai(x1,y1,x2,y2:byte); {tampilan aplikasi}

Var i : byte;

 Begin

   GotoXY (x1,y1); write(‘   ’); GotoXY (x2,y1); write (‘   ‘);

   GotoXY (x1,y2); write(‘   ’); GotoXY (x2,y2); write (‘    ’);

   For i := x1+1 to x2-1 do

     Begin

            GotoXY (i,y1); write (‘-‘);

            GotoXY (i,y2); write (‘-’);

     End;

   For i := y1+1 to y2-1 do

     Begin

            GotoXY(x1, i); write(‘   ‘);

            GotoXY(x2, i); write (‘  ‘);

     End;

 End;

 

Procedure Pop; {procedure penghapus simpul}

 Begin

  Now:=head;

  head:=head^.next;

  While Now <> nil do

     Begin

            Dispose(Now);

            Now:=head;

            Head:=head^.next;

     End;

 End;

Begin {program utama}

 Repeat

   Create; I:=0;

   Repeat

            Tekan:=ReadKey;

            Write(Tekan);

            If Tekan <>#13 then Push(Tekan); inc(i);

    Until (Tekan= #13) or (I=10); {enter ditekan atau panjang = 10}

  Passwd:=check; Pop;

  Until Passwd;

End.

 



Rabu, 03 Juni 2009

StruktuR Data Modul 09

MODUL 9

TREE

 

Tree

          Merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear yang menggambarkan hubungan yang bersifat hirarkis (hubungan one to many) antara elemen-elemen. Tree bisa didefinisikan sebagai kumpulan simpul/node dengan satu elemen khusus yang disebut Root dan node lainnya terbagi menjadi himpunan-himpunan yang saling tak berhubungan satu sama lainnya (disebut subtree). Untuk jelasnya, di bawah akan diuraikan istilah-istilah umum dalam tree :

a)     Prodecessor : node yang berada diatas node tertentu.

b)    Successor    : node yang berada di bawah node tertentu.

c)      Ancestor     : seluruh node yang terletak sebelum node tertentu dan terletak pada jalur yang sama.

d)     Descendant : seluruh node yang terletak sesudah node tertentu dan terletak pada jalur yang sama.

e)      Parent                   : predecssor satu level di atas suatu node.

f)       Child           : successor satu level di bawah suatu node.

g)      Sibling         : node-node yang memiliki parent yang sama dengan suatu node.

h)      Subtree       : bagian dari tree yang berupa suatu node beserta descendantnya dan memiliki semua karakteristik dari tree tersebut.

i)         Size            : banyaknya node dalam suatu tree.

j)        Height                   : banyaknya tingkatan/level dalam suatu tree.

k)      Root           : satu-satunya node khusus dalam tree yang tak punya predecssor.

l)        Leaf            : node-node dalam tree yang tak memiliki seccessor.

m)   Degree        : banyaknya child yang dimiliki suatu node.

Contoh :



 

Ascestor (F)     = C,A

Descendant (C) = F,G

Parent (D)        = B

Child (A)          = B,C

Sibling (F)         = G

Size                  = 7

Height              = 3

Root                 = A

Leaf                 = D,E,F,G

Degree (C)       = 2


Beberapa jenis Tree yang memiliki sifat khusus :

1)    Binary Tree

Binary Tree adalah tree dengan syarat bahwa tiap node hanya boleh memiliki maksimal dua subtree dan kedua subtree tersebut harus terpisah. Sesuai dengan definisi tersebut, maka tiap node dalam binary tree hanya boleh memiliki paling banyak dua child











 

Jenis-jenis Binary Tree :

a)      Full Binary Tree

Binary Tree yang tiap nodenya (kecuali leaf) memiliki dua child dan tiap subtree harus mempunyai panjang path yang sama.






 

 


a)      Complete Binary Tree

Mirip dengan Full Binary Tree, namun tiap subtree boleh memiliki panjang path yang berbeda. Node kecuali leaf memiliki 0 atau 2 child.








 

a)      Skewed Binary Tree

akni Binary Tree yang semua nodenya (kecuali leaf) hanya memiliki satu child.






Implementasi Binary Tree

Binary Tree dapat diimplemntasikan dalam Pascal dengan menggunakan double Linked List. Untuk nodenya, bisa dideklarasikan sbb :

Type Tree    = ^node;

          Node = record

                           Isi        : TipeData;

                           Left,Right : Tree;

                       end;

Contoh ilustrasi Tree yang disusun dengan double linked list :































 

1)    Binary search Tree

Adalah Binary Tree dengan sifat bahwa semua left child harus lebih kecil daripada right child dan parentnya. Juga semua right child harus lebih besar dari left child serta parentnya. Binary seach tree dibuat untuk mengatasi kelemahan pada binary tree biasa, yaitu kesulitan dalam searching / pencarian node tertentu dalam binary tree. Contoh binary search tree umum :












Pada dasarnya operasi dalam binary search tree sama dengan Binary tree biasa, kecuali pada operasi insert, update, dan delete.

1.      Insert  : Pada Binary Search Tree, insert dilakukan setelah ditemukan lokasi yang tepat. (Lokasi tidak ditentukan oleh user sendiri).





























 

1.      Update   : Seperti pada Binary Tree biasa, namun disini uapte akan berpengaruh pada posisi node tersebut selanjutnya. Bila setelah diupdate mengakibatkan tree tersebut bukan Binary Search Tree lagi, maka harus dilakukan perubahan pada tree dengan melakukan perubahan pada tree dengan melakukan rotasi supaya tetap menjadi Binary Search Tree.

2.      Delete : Seperti halnya update, delete dalam  Binary Search Tree juga turut mempengaruhi struktur dari tree tersebut.

 



StruktuR Data Modul 10

MODUL 10 SORT Definisi Sort Sort adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan tertentu. Pada umumnya terdapat 2 jenis pengurutan :  Ascending (Naik)v  Descending (Turun)v Contoh : Data Acak : 5 6 8 1 3 25 10 Terurut Ascending : 1 3 5 6 8 10 25 Terurut Descending : 25 10 8 6 5 3 1 Untuk melakukan proses pengurutan tersebut dapat digunakan berbagai macam cara / metoda. Beberapa metoda diantaranya : a) Buble / Exchange Sort b) Selection Sort c) Insertion Sort d) Quick Sort Bubble / Exchange Sort Memindahkan elemen yang sekanag dengan elemen yang berikutnya, jika elemen sekarang > elemen berikutnya, maka tukar Proses : Langkah 1 :
Pengecekan dapat dimulai dari data paling awal atau paling akhir. Pada contoh di samping ini pengecekan di mulai dari data yang paling akhir. Data paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil maka tukar. Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai dengan data yang paling awal. 
Proses di atas adalah pengurutan data dengan metoda bubble ascending. Untuk yang descending adalah kebalikan dari proses diatas. Berikut penggalan listing program Procedure TukarData dan Procedure Bubble Sort. Procedure TukarData Procedure TukarData(var a,b : word); Var c : word; Begin c:=a; a:=b; b:=c; end; Procedure Bubble Sort Ascending Procedure Asc_Bubble(var data:array; jmldata:integer); Var i,j : integer; Begin For i:= 2 to jmldata do For j:= jmldata downto I do If data[j] <> data[j-1] then Selection Sort Membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen yang berikutnya sampai dengan elemen yang terakhir. Jika ditemukan elemen lain yang lebih kecil dari elemen sekarang maka dicatat posisinya dan kemudian ditukar. Dan begitu seterusnya. Proses : 
Proses pengurutan di atas adalah dengan metoda selection Ascending. Untuk descending hanyalah kebalikan dari proses di atas. Berikut penggalan listing program Procedure Selection Sort secara ascending Procedure Selection Sort Ascending Procedure Asc_Selection; Var min, pos : byte; Begin For i:= 1 to max-1 do Begin Pos:=i; For j:= i+1 to max do If data[j] <> pos then tukardata(data[i],data[pos]); end; end; untuk pngurutan secara desending, anda hanya perlu mengganti baris ke-8 sbb : if data[pos] < onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2vduIt_OatJU9KmnmCJoky9xGsQEhOnt4TifKsAYInUJM00ALlYI0vFkhnoV3dOkhiVxdGN9myIGLxUi4wYtab4Mltz0WmGEoOFdhI8fAzuqgX3lHEjhdFGfw6ex_t3Y2z9UDsAxVj2A2/s1600-h/modul+10+gb4.JPG">
Procedure Insertion Sort Ascending Procedure Asc_Insert; Var i , j , temp : byte; Begin For i := 2 to max do Begin Temp :=data[i]; j := i-1; while (data[j] > temp) and (j>0) do begin data[j+1] := data[j]; dec(j); end; data[j+1]:=temp; end; end; Untuk pengurutan secara descending anda tinggal mengganti baris ke 8 dengan baris berikut ini : While(data[j]0)do QUICK SORT Membandingkan suatu elemen (disebut pivot) dengan elemen yang lain dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga elemen- elemen lain yang lebih kecil daripada pivot tersebut terletak di sebelah kirinya dan elemen-elemen lain yang lebih besar daripada pivot tersebut terletak di sebelah kanannya. Sehingga dengan demikian telah terbntuk dua sublist, yang terletak di sebelah kiri dan kanan dari pivot. Lalu pada sublist kiri dan sublist kanan kita anggap sebuah list baru dan kita kerjakan proses yang sama seperti sebelumnya. Demikian seterusnya sampai tidak terdapat sublist lagi. Sehingga didalamnya telah terjadi proses Rekursif. Proses : Bilangan yang di dalam kurung merupakan pivot Persegi panjang yang digambarkan dengan garis terputus-putus menunjukkan sublist. i bergerak dari sudut kiri ke kanan sampai mendapatkan nilai yang >= pivot. j bergerak dari sudut kanan ke kiri sampai menemukan nilai yang < onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJRKIT0SUzR-2fcaVIo9ZeKo9hbk10R6hQPsQFIeu1kiRbca5yzICWl3L4NU4hWZXOjJPuTRi4DSbzDgFRhrdFGic8JUQC1Ig7HCRFC_ivoVZVbtjSOVuMoIPzICMs7mu0Ma27MHeUjm2d/s1600-h/modul+10+gb5.JPG">
i berhenti pada index ke-1 karena langsung mendapatkan nilai yang > dari pivot (15). j Berhenti pada index ke-6 karena juga langsung mendapatkan nilai yang < onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJaxdCM79nXRyaHCvzq1mpmAgowSNCf9KpmY8hS_gGM1elPs6SsaaUSaVWDl3whJh-7rWWHJDSiBTtaxE5vAqoY3tDoOY8uCq_tSa2tvTysrlsxTVjjMTIlBPVSJf_e6EA6qgMdQUyCXPp/s1600-h/modul+10+gb6.JPG">
i berhenti pada index ke-3 (pivot) karena tidak menemukan bilangan yang > dari pivot. j berhenti pada index k-5 menunjuk pada nilai yang < onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuT-gCEqHukcX66Fen_Mi-aO2j00DbA1mkbfl9wrWZfd_2HpekXAVsruadGybfw06jkNxK79GiuPekBtc59QrmPAqIACXBZgnWUqABybL8yiT46rsdxAG2u9eibH00XyJLT-lQPVn3RaBh/s1600-h/modul+10+gb7.JPG">
Procedure Quisort dengan nilai paling kiri sebagai pembanding (pivot). Procedure Asc_Quick(L,R : Integer); Var i, j:integer; Begin If L= data[1]; repeat dec(j) until data[j] <= data[1]; if i <> j; tukardata (data[1], data[j]); Asc_Quick(L,j-1); Asc_Quick(j+1,R); End; End; Untuk pengurutan secara descending anda tinggal mengganti tanda aritmatik pada baris k 8 dan 9 sehingga menjadi seperti baris berikut : repeat inc(i) until data[i] >= data[l]; repeat dec(j) until data[j] <= data[l]; Procedure Quick Sort dengan nilai tengah sebagai pembanding (pivot). Procedure Asc_Quick(L,R : Integer); Var mid, i, j : integer; begin i:= L; j:=R mid := data[(L+R) div 2]; repeat while data[i] <> mid do dec(j); if i <> j; if L <> R then Asc_Quick(i , R); end; Untuk pengurutan secara descending, anda hanya perlu mengganti baris ke-6 & 7 sbb : while data[j] <> mid do dec(k); Latihan Soal beserta jawaban (Listing program) dan penjelasan. Anda diminta membuat sbuah program sorting dengan metode bubl sort. Mintalah user untuk memasukkan 10 angka. Lalu tampilkan angka-angka trsebut setelah disort baik secara ascending maupun descendeing 
jawaban : uses crt; const max = 10; Type arr = array[1..max] of byte; Var i : byte; Data : arr; Procedure Input; begin Clrscr; Writeln (‘Masukkan 10 data’); Writeln (‘= = = = = = = = = =’); For i := 1 to max do {input 10 data} begin write(‘Data ke-‘, i ,’=’); readln(data[i]); end; Clrscr; For i := 1 to max do Write(data[i],’ ‘); Writeln; Writeln (‘ * * * * * * * * * * * * * * *); Writeln (‘Data yang telah diurutkan :’); end; Procedure Change (var a,b :byte); {procedure untuk menukar data} Var c : byte; Begin c := a; a := b; b := c; end; Procedure Asc_Buble; {pengurutan secara ascending} Var p,q : byte; flaq : boolean; begin flaq:=false; p:=2; while (p

Jumat, 29 Mei 2009

TERMINATOR SALVATION

TERMINATOR SALVATION', Saat Robot Ingin Menguasai Dunia

CETAK ARTIKEL INI
DAFTAR MAILING LIST
KIRIM KE TEMAN
KOMENTAR FANS CHRISTIAN BALE
Lihat TrailerKamis, 28 Mei 2009 09:13KapanLagi.com - Pemain: James Cameron, Gale Anne Hurd, Christian Bale, Sam Worthington, Anton Yelchin, Bryce Dallas Howard, Moon Bloodgood, Common, Helena Bonham Carter
Oleh: Fatchur Rochim
John Connor (
Christian Bale) adalah manusia yang ditakdirkan untuk memimpin sisa-sisa manusia yang memberontak terhadap Skynet dan pasukan Terminator-nya. John bersama para kaum Resistance kemudian merencanakan untuk menghancurkan Skynet dalam usaha mengembalikan manusia sebagai pemimpin di muka bumi.

Dalam persiapan penghancuran Skynet inilah kemudian muncul seorang pria bernama Marcus Wright. Marcus kehilangan ingatannya dan tak tahu dari mana ia berasal. Yang ada dalam ingatannya hanyalah saat dirinya berada dalam eksekusi. Sebenarnya Marcus adalah manusia yang telah diubah menjadi robot setelah ia sendiri dieksekusi satu tahun sebelumnya.
Di saat yang hampir bersamaan dengan rencana kaum Resistance untuk meruntuhkan Skynet, para robot ternyata juga punya rencana untuk membunuh para pemimpin Resistance. Nama John Connor ada dalam daftar Skynet namun John tak mengerti kenapa nama Kyle Reese (Anton Yelchin) juga ada dalam daftar eksekusi tersebut. Menurut John, Kyle terlalu muda untuk dianggap sebagai ancaman buat Skynet.

Hanya gara-gara Christian Bale menolak peran utama dan bersikeras hanya mau memerankan karakter John Connor maka naskah film yang sudah jadi terpaksa harus disusun ulang. Untungnya kerja keras ini tak terlalu buruk karena tak terlihat kesan bahwa Bale hanya sekedar 'tempelan' dalam film ini. Namun kabarnya McG, sang sutradara harus memangkas sekitar 40 menit durasi film sebelum akhirnya TERMINATOR SALVATION bisa disajikan sebagai sebuah tontonan.
Pemotongan ini bisa dimaksudkan sebagai 'penyesuaian' namun bisa juga dilihat sebagai pertanda ketidakpuasan sang sutradara pada hasil akhir syuting. Yang jelas pada beberapa bagian memang terlihat bahwa ritme film secara keseluruhan sepertinya tak tertata rapi. Ini diperburuk lagi dengan beberapa special effect yang berkesan cheap. Tapi secara keseluruhan dari keempat film TERMINATOR yang satu ini lebih berkesan kelam.

Soal akting, nama Christian Bale mungkin tak perlu lagi diragukan apalagi setelah menonton akting Bale dalam THE DARK KNIGHT. Tapi ada satu fakta menarik yang terjadi pada dua film ini. Seperti juga pada THE DARK KNIGHT, Bale dalam film ini kembali kecolongan. Meski namanya dipasang paling atas namun justru Sam Worthington dan Anton Yelchin yang terlihat lebih bersinar.

untitle

Satu kata yang terucap Mengguncang gelora hati Satu Kata yang kau ucap Gemuruh hati tanpa henti Kau ucap kata perih untukku Tak dapat...